Ratusan massa yang tergabung dalam Satuan Mahasiswa Ikatan Pemuda Karya
Sumatera Utara (Satma IKP Sumut), menggelar aksi unjuk rasa di depan
gedung Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu), hari ini.
Massa
IPK ini, meminta Kejatisu agar segera menangkap terdakwa Rahudman
Harahap, yang juga Walikota Medan terkait kasus dugaan korupsi TPAPD
2005 senilai Rp1.5 miliar sewaktu menjabat Sekda Pemkab Tapanuli
Selatan.
Dalam aksinya, para pengunjukrasa membawa poster
Rahudman Harahap dan pakaian dalam wanita, lalu menjemurnya di depan
gedung Kejati Sumut. Setelah itu, pengunjukrasa melempari kantor
Kejatisu dengan telur busuk dan tomat.
Pengunjukrasa meminta agar
Rahudman jangan dijadikan sebagai tersangka saja. Tetapi harus
dilakukan penindakan dengan menahan terdakwa. "Kejatisu diminta untuk
lebih serius dalam penanganan korupsi, khususnya bagi kepala daerah
yang terlibat korupsi," tambahnya.
Jumat, 22 Maret 2013
Kapolsek Deli Tua Lepaskan Tersangka Pencabulan
Tersangka
Andi Syah Putra tersangka pencabulan atas Gita
Fihdatul jannah sempat
beberapa hari ditahan oleh pihak Polsekta Deli Tua akhirnya dibebaskan
oleh Kapolsek sendiri dan sekarang bebas berkeliaran .
Saibatul
Aslamiah Siregaribu dari Gita Fihdatul Janah kamis 31 Januari 2013 melaporkan Andi Syah Putra pelajar STM Muhamadiah ke malposek Deli Tua dengan nomor laporan STPL /106/I/K/2013/SPKT/Sektor deli Tua .yang diterima oleh Ka SPK Ru III Aiptu SM Hutabarat
Nrp 57100647
Memang tersangka
Andi Syah Putra sempat beberapa hari ditahan oleh pihak Polsekta Deli Tua .Tapi
anehnya sekarang sudah bebas berkeliaran. yah beginilah kasus pencabulan Gita Fidahtul Janah akhirnya raip tanpa berkas
ke kejari berkasnya
belum pernah di limpahkan kepihak ke kejaksan negeri medan .Gimana berkasnya bias
P 21 Untuk dilimpahkan ke PN Medan.Kalau begini terus kerja aparat hukum indonesia mau dibawa kemana indonesia ini.
Sabtu, 09 Maret 2013
DPRD Sumut desak audit dana Pilgubsu
Anggota Komisi A DPRD Sumatera Utara, Ahmad Ikhyar Hasibuan, mendesak agar segera dilakukan audit dana pemilihan Gubernur Sumut (Pilgubsu) yang telah dikucurkan termasuk dana pengamanan yang diterima oleh pihak kepolisian.
"Apalagi berdasarkan hasil sejumlah lembaga survei bahwa pelaksanaan pemilukada di Sumatera Utara, hanya satu kali putaran," ujarnya kepada wartawan, hari ini.
Menurutnya, dana-dana yang dikucurkan itu harus dipertanggungjawabkan secepat mungkin, sehingga dana yang dikembalikan bisa dialokasi untuk kepentingan rakyat.
Langganan:
Postingan (Atom)